AYO.. KENALI DAN CEGAH INFLUENZA TYPE A

Kementerian Kesehatan melaporkan adanya peningkatan signifikan kasus influenza tipe A di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir, mencapai kenaikan hingga 38 persen. Lonjakan ini dipicu oleh cuaca ekstrem, meningkatnya mobilitas masyarakat pasca pandemi, serta tingginya kemampuan virus untuk bermutasi. Kondisi tersebut menuntut kewaspadaan karena influenza tipe A dikenal lebih agresif dan berpotensi menimbulkan komplikasi serius dibandingkan tipe lainnya. Di Provinsi Riau, berdasarkan laporan mingguan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) serta hasil pemantauan rutin dibeberapa kabupaten/ kota, telah terjadi peningkatan kasus Influenza Like Illness (ILI) dan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dalam empat minggu terakhir. Peningkatan ini sejalan dengan kondisi cuaca tidak menentu yang berpotensi mempercepat penyebaran virus.

Hasil dari penyelidikan epidemiologi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Riau bersama Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru di salah satu  Sekolah di Pekanbaru, sebanyak 2 sampel swab menunjukkan 1 orang positif Influenza A.

Apa itu Influenza A...?!

Influenza A adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza tipe A yang termasuk penyakit yang disebabkan oleh virus dan mudah menular di komunitas, terutama saat musim pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau yang mengakibatkan sistem daya tahan kekebalan tubuh menurun. Cuaca lembap dan wilayah padat penduduk juga memberi kontribusi penularan virus ini. Virus influenza tipe A dapat menginfeksi manusia dan hewan seperti unggas, dan virus ini cenderung bermutasi sehingga memunculkan varian baru yang dapat menginfeksi lebih luas serta memicu wabah. Influenza tipe A adalah salah satu jenis virus influenza yang menyerang infeksi sistem pernapasan yang meliputi hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Umumnya, penyakit ini menyerang orang-orang dengan daya tahan tubuh yang rentan. Contohnya seperti anak-anak dan lansia.

Meski penyakit ini merupakan jenis flu yang umum, akan tetapi jika dibiarkan dan semakin parah bisa menyebabkan komplikasi. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk memahami lebih dalam terkait penyakit ini. 

Gejala Influenza A

Gejala influenza A mirip dengan flu biasa, tetapi cenderung lebih berat. Gejalanya dapat meliputi:

  • Demam tinggi hingga lebih dari 38°C
  • Batuk kering
  • nyeri tenggorokan
  • hidung berair atau tersumbat
  • Sakit kepala berat
  • Nyeri otot dan sendi
  • rasa lemas
  • terkadang sesak napas jika keterlibatan paru-paru terjadi
  • Gejala-gejala ini  bervariasi dan dapat  berlangsung selama 3-7 hari

Gejalanya biasanya muncul mendadak dan dapat terasa lebih berat dibanding flu biasa, terutama pada mereka yang rentan; bila gejala memburuk atau tidak membaik, perlu saran medis untuk mencegah komplikasi seperti pneumonia.

Gejala influenza a mencerminkan infeksi virus influenza yang menyerang saluran pernapasan, dari hidung dan tenggorokan hingga paru-paru, sehingga pengawasan gejalanya penting pada lansia dan individu dengan daya tahan rendah.

Cara Penularan

Virus influenza tipe A dapat menyebar melalui droplet atau percikan air liur yang mengandung virus dari orang yang terinfeksi. Droplet ini kemudian dapat menyebar ketika seseorang tersebut batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Selain itu, menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi lalu menyentuh wajah dapat menyebabkan penularan virus.

Penyebaran virus ini dapat terjadi begitu cepat terutama di lokasi yang ramai seperti kantor, sekolah, dan sarana transportasi umum. Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang terinfeksi influenza tipe A mencakup:

  • Berkontak dekat dengan penderita flu
  • Sistem imun lemah
  • Memiliki kondisi kesehatan kronis seperti asma, diabetes, atau penyakit jantung
  • Berusia rentan (anak-anak di bawah 5 tahun dan lansia di atas 65 tahun)

Menurut studi di The Journal of Infectious Diseases, virus influenza A dapat bertahan hidup di permukaan keras selama 24-48 jam dan di tangan selama 15 menit.

Cara Mengatasi

Ketika seseorang terinfeksi influenza A, penanganan utama bertujuan untuk mempercepat pemulihan serta mencegah komplikasi lebih lanjut, terutama pada kelompok rentan. Perawatan influenza A pada umumnya bersifat suportif dan menyesuaikan gejala. Dalam sebagian besar kasus, pasien infeksi influenza tipe A dapat sembuh sendiri tanpa menjalani perawatan khusus di rumah sakit. Langkah yang dapat ditempuh untuk mempercepat penyembuhan meliputi:

  • Istirahat yang cukup agar tubuh memiliki daya tahan tubuh yang baik untuk melawan infeksi
  • Mencukupi asupan cairan dengan banyak minum untuk mencegah dehidrasi
  • Mengonsumsi obat simptomatik seperti pereda demam dan nyeri yang bisa didapatkan di apotek seperti parasetamol dan ibuprofen
  • Pasien disarankan membatasi kontak untuk menekan penyebaran virus, dan mengikuti penanganan yang direkomendasikan dokter sampai membaik guna mencegah komplikasi.

Untuk kasus yang lebih berat, dapat menghubungi dokter atau fasilitas kesehatan yang ada.

 

Pencegahan  

Meningkatnya kasus influenza A di Indonesia pada Oktober 2025 ini sekaligus menjadi pengingat bahwa pencegahan harus dijalankan secara disiplin untuk menurunkan penyebaran virus di masyarakat. Langkah-langkah sederhana, namun rutin dan konsisten, sangat penting untuk proteksi diri dan orang di sekitar.

Langkah  upaya pencegahan yang terbukti efektif antara lain:

  • Pola hidup sehat untuk menjaga kekebalan tubuh.
  • Menjalani vaksinasi flu tahunan, terutama bagi kelompok rentan, karena virus influenza bermutasi, dan vaksin disesuaikan dengan strain yang beredar.
  • Cuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air atau hand sanitizer
  • Tidak menyentuh wajah sebelum cuci tangan.
  • Menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit dengan gejala batuk atau bersin
  • Menggunakan masker saat sakit, dan menjaga kebersihan lingkungan.
  • Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, bisa memakai tisu atau siku bagian dalam
  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan pola makan sehat, olahraga teratur, dan tidur cukup
  • Segera berkonsultasi bila gejalanya berat atau berisiko termasuk langkah mencegah infeksi virus influenza.

Namun, jika sudah terlanjur terkena penyakit ini, sebaiknya Anda segera periksa ke fasilitas kesehatan atau konsultasi langsung dengan dokter. Karena, pengobatan penyakit ini biasanya berbeda-beda tergantung tingkat gejalanya. 

Umumnya, dokter akan memberikan obat sesuai dengan gejala yang terjadi. Akan tetapi, jika kondisi semakin parah seperti sesak nafas dan demam tinggi, pengobatannya mungkin akan berbeda lagi.

Komplikasi

Meskipun secara umum pasien dapat sembuh sendiri, namun infeksi virus influenza tipe A dapat memicu komplikasi yang mengancam jiwa, khususnya pada kelompok rentan. Komplikasi yang dapat muncul antara lain:

  • Pneumonia, yakni infeksi paru-paru yang serius
  • Bronkitis atau peradangan pada saluran bronkial
  • Sinusitis dan infeksi telinga, terutama pada anak-anak
  • Gagal jantung atau pemburukan penyakit kronis pada penderita penyakit jantung atau paru-paru.

Risiko komplikasi ini meningkat hingga tiga kali lipat pada pasien yang mengidap penyakit kronis.

Beberapa negara Asia melaporkan tekanan pada layanan kesehatan saat puncak wabah influenza A, yang menegaskan pentingnya upaya pencegahan.

(Rsd)